E_COMMERCE

Monday, May 30, 2016

BAHAYA LATEN TAI





Filosofi Tai a.k.a Telek Lencung

________________________________

________________________________

________________________________


Kenapa saya menulis mengenai ini?
Karna pada saat saya menulis sekarang saya sedang kebelet eek.. hehe..
 
Tai sering kali diabaikan keberadaanya.. Kecuali kalau terlihat mata seperti kalian sedang jalan dan melihat tai pasti kalian akan menghindarinya untuk lewat jalan lain
Kenapa tai harus dihindari? padahal benda ini merupakan bagian dari makhluk hidup?

Karena streotip tai adalah hal yang buruk bukan?
Lebih tepatnya identik dengan hal yang kurang mengenakan menurut saya. Bukan buruk. Jika buruk pastilah kita tidak melakukan suatu hal yang berkaitan dengan benda ini. Kenapa? karna dalam ajaran agama manapun jika melakukan suatu hal buruk pastilah akan mendapat dosa dan dosa membawa kita masuk neraka.

Nah berarti tai itu tidak buruk,kenapa?
Kalau kita sedang mlakukan aktifitas dengan mengeluarkan tai maka kita akan mendapat dosa dan dosa membawa kita masuk neraka, jika tai dikatakan buruk

Manusia dapat belajar dari alam seperti halnya belajar dari seorang guru, dengan menafsirkan filosofi dari seekor hewan seperti semut, lebah, ulat, ikan maupun benda mati disekitarnya seperti kertas, pensil, bendera dan lain-lain.
Manusia juga dapat belajar dari filosofi benda lainya yaitu Tai.

Tai, meskipun seoggok benda yang dihujat dan di buang, namun tai tetap lembut, hangat dan selalu menyapa hidung siapa saja didekatnya.

Mungkin tai adalah benda tersabar di jagat raya ini, karena hampir seluruh penghuni alam semesta ini selalu mencampakan tai, selalu membuang tai, selalu mengolok-olok tai namun tai tetap bersifat lembut dan selalu menyapa siapapun di dekatnya.

Bentuk tai yang fleksibel dengan tidak pernah mengabaikan grafitasi bumi dan bentuk tai pun tidak pernah sama satu sama lain seperti layaknya wajah manusia di bumi ini, meskipun kembar pasti mempunyai perbedaan baik corak, warna, bentuk dll.

Tai tidak pernah mempunyai suara, meskipun diinjak dan sebagianya menempel pada alas kaki kalian maka tai akan tetap menyapa kalian dengan gayanya.

Tai bisa dikatakan terhormat jika tai tesebut berada di atas kasur, menempel di popok maupun celana. Karena kedudukanya bisa disejajarkan dengan tuannya walaupun pada akhirnya seperti pepatah bilang "sepandai-pandai tai menempel akhirnya jatuh juga"

Jangan pernah bertanya kepada teman atau diri kalian sendiri perbandingan bau antara tai manusia dengan tai kucing, karena sebetulnya tai pun tidak punya rasa protes harus keluar dari lubang dubur jelek yang mungkin lebih jelek dari muka predator. Jika saja tai bisa memilih maka dia lebih memilih keluar melalui jalur belakang Dian Sastro Wardoyok bukan dari dubur kalian. Karna mambu hehe..

Kesimpulan : Tai salah satu benda yang harus kita hormati keberadaannya disaat tidak membutuhkan maupun membutuhkan

.
.
.
.
.
.
.
.
.

1 comment: